Langsa | Realitas – Rumah milik Bahauddin, 65, warga Gampong Telaga Tujuh-Pusong, Kecamatan Langsa Barat, roboh dihantam angin kencang disertai ombak besar, Senin (1/8) malam, sekira pukul 24.00 Wib.
Kejadian pada malam itu Bahauddin tidak ada dirumahnya, melainkan sedang mencari ikan ditengah laut hanya ada kedua anaknya dan dalam musibah itu tidak ada korban jiwa.
Bahauddin kepada wartawan, Selasa (2/8), mengatakan bahwa pada saat kejadian tersebut dirinya sedang ditengah laut untuk mencari ikan.
“Pada saat kejadian saya ditengah laut lagi kerja cari ikan karena memang saya sebagai nelayan,” ungkapnya.
Mengutip keterangan dari keponakannya, Rohaya, 40, bahwa kejadian tersebut berawal datangnya suara yang bergemuruh dari arah laut dan seperti suara riuh.
Masih menurut, Bahauddin, keponakannya saat itu berada diluar rumah sedang memotong-motong ikan, lalu terdengar suara bergemuruh dan disertai dengan ombak besar menghantam rumahnya.
Berselang tidak lama, pada bagian tiang rumah pada patah dihantam ombak besar dan seketika itu juga bangunan rumah itu ikut roboh karena tiang penyangganya pada tumbang.
Sedangkan kedua anaknya yakni Khairat, 12, dan Hanif, 13, pada saat kejadian berada di dalam rumah berhasil menyelamatkan diri dengan cara berlari keluar rumah.
“Masih bersyukur saya karena kedua anak saya berhasil keluar rumah untuk menyelamatkan diri,” terang Bahauddin.
Pun demikian, memang kalau dilihat bangunan rumah Bahauddin ini memang agak menjorok kelaut dan ada beberapa bagian rumah yang sudah mulai lapuk dimakan usia, namun pada dindingnya dan atap masih tergolong kokoh.
“Memang pada bagian tertentu rumah saya ada yang sudah lapuk, tapi untuk dinding dan atapnya masih tergolong kokoh,” jelas Bahauddin.
Sambungnya, akibat dihantam angin kencang disertai ombak besar rumah miliknya itu kini rata dengan tanah, bahkan tidak ada barang perabotan dan lainnya yang bisa diselamatkan, karena bangunan rumah tersebut berada di atas air laut.
“Tidak ada barang yang bisa diselamatkan bahkan sejumlah uang milik saya juga ikut hanyut terbawa air,” lirih Bahauddin.
Ketika disinggung soal bantuan, dirinya mengatakan hingga saat ini belum ada yang mengalir, namun pihak Dinsos dan pemerintah gampong sudah datang ke lokasi untuk melihat kejadian tersebut.
Perlu diketahui bahwa Gampong Telaga Tujuh atau Pusong ini merupakan gampong (Desa) yang berada di sebuah pulau dan jarak tempuh dari Pelabuhan Kuala Langsa membutuhkan waktu 30 menit naik boat untuk bisa menuju Gampong Pusong ini artinya ini gampong terluar dalam wilayah Pemko Langsa.
Sementara itu Geuchik Gampong Telaga Tujuh, Irwansyah, melalui aparatur Gampong Telaga Tujuh, Mulkan, yang dihubungi wartawan membenarkan kejadian tersebut.
“Ya salah satu rumah milik pak Bahauddin terkena angin kencang yang disertai ombak besar dan mengakibatkan roboh,”pungkasnya (*).