Nasib Bayi Tangan Patah, Puskesmas Cempaga Tanggung Jawab

oleh -
Nasib Bayi Tangan Patah, Puskesmas Cempaga Tanggung Jawab

Sampit I Realitas – Nasib Bayi tangan patah pihak Puskesmas Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur menjelaskan soal patahnya tangan bayi pasca dilahirkan

Penanggung jawab ruangan yang menangani tindakan medis kepada bayi tersebut menegaskan apa yang dilakukannya dalam tindakan medis sudah sesuai ketentuan dan aturan.

“Kalau dari segi yang diduga malpraktek itu adalah salah satu komplikasi dengan pasien keadaan sungsang. Dengan resiko pertolongan patah tulang itu,” kata dr Siti Saudah penanggung jawab ruangan persalinan.

Hal ini ia jelaskan di hadapan anggota dewan yang turut dihadiri Ketua DPRD Kotim, Rinie Anderson, Ketua Komisi III H Sanidin dan Anggota DPRD Ary Dewar dan Wakil Bupati Kotim, Irawati.

BACA JUGA:   Aksi Massa Turun Kejalan di Kotim Batal

Ia menyebut resiko patah tulang pada bayi untuk kelahiran seperti yang pada bayi itu memang lazin terjadi dalam tindakan medis.

Pihaknya dihadapkan dengan 2 pilihan dengan berbagai resiko salah satunya resiko terkecil yang mereka ambil itu yakni dengan menyelamatkan bayi namun dengan kondisi patah tulang.

“Itu memang konsekuensinya dan itu banyak jurnal-jurnal. Kami sudah sampaikan resiko bayi itu karena sungsang kakinya dulu keluar. Bahu kan terakhir, resiko nyangkut bahu itu, resiko itu memang ada. Kalau itu dikatakan malpraktek itu bukan, itu adalah komplikasi persalinan,” tukasnya.

Namun diakui saat di puskesmas mereka sudah melakukan penanganan awal agar pertumbuhan bayi berjalan dengan baik.

Dijelaskannya, untuk penanganan bayi patah tulang itu sudah diberikan penanganan awal dipasang gip kemudian nanti selanjutnya akan dilakukan pemantauan dan evaluasi perkembangannya hingga 3 bulan berikutnya.

BACA JUGA:   Pemkab Kotim Harus Perkuat Regulasi Penerapan Sekolah Gratis

Selanjutnya pihaknya tetap bertanggung jawab untuk kembali melakukan pengawasan terhadap bayi itu.

Meski sekalipun mereka harus datang ke lokasi bayi saat ini yang berada di Desa Tehang, Kecamatan Parenggean.

“Pasien ini kendala ditempat jauh lokasinya sebagai bentuk tanggungjawabnya kami akan terus monitoring untuk perawatannya,” jelasnya

Mereka juga akan membantu bayi jika perawatan dilakukan melalui rumah sakit, termasuk berkoordinasi dengan pihak kesehatan perusahaan di mana orang tua bayi itu bekerja.

Sementara itu terkait tidak ada rujukan yang mereka berikan untuk ke rumah sakit pasca pelayanan diakuinya itu karena adanya miskomunikasi dalam hal administrasi.

BACA JUGA:   Kepala Desa Diminta Harus Bisa Kembangkan BUMDes

Sementara itu Kepala Puskesmas Cempaga, Muhammad Saifudin Ansari menegaskan bahwa mereka berjanji akan melakukan evaluasi pelayanan kepada masyarakat.

Apa yang sudah disampaikan anggota DPRD Kotim, Ary Dewar kata dia akan jadi masukan dan perbaikan pelayanan kesehatan di puskesmas yang dirinya pimpin.

“Sebelumnya memang masukan sudah bagus kami diminta untuk memperbaiki kualitas pelayanan kepada masyarakat. Ke depannya apa yang disampaikan kami akan evaluasi dan berikan pelayanan terbaik. Bahkan dalam kondisi apapun kami lebih mengutamakan perawatan medis dibanding setelah itu baru adminitrasi dan itu yang kami lakukan selama ini,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.