Sampit | Realitas – Ketua Komisi II DPRD Kotim, Juliansyah menegaskan agar perusahaan perkebunan harus aktif menyampaikan dan melaporkan program CSR kepada pemerintah daerah dan masyarakat setempat, Minggu (27/3/2022).
Menurut politisi Gerindra tersebut, itu penting dilakukan untuk memberikan informasi yang baik bagi dunia investasi itu sendiri.
Selain itu, kata dia, pemberian informasi positif ini penting untuk menyanggah kampanye hitam terhadap usaha perkebunan kelapa sawit.
“Tidak salah jika masyarakat menganggap masuknya investasi minim kontribusi lantaran apa yang sudah dilakukan investasi untuk CSR dan lain sebagainya tidak pernah diungkapkan, ujar.
Selama ini, pemberitaan cenderung banyak negatifnya terhadap investasi. Maka dari itu, dirinya mendorong bagaimana agar kegiatan-kegiatan positif dari perkebunan seperti halnya CSR, pembangunan jalan ataupun perbaikan hendaknya disampaikan kepada publik.
Dijelaskannya, konflik di bidang kelapa sawit dengan mayarakat lokal ini juga bisa diselesaikan melalui program pemberdayaan masyarakat sekitar hingga menjadikan masyarakat sebagai objek sekaligus subjek dari CSR perusahaan tersebut.
Juliansyah menyebutkan, hal itu memang terlihat sepele. Namun ketika saat ini para pencari informasi dari luar daerah membuka di internet, maka yang banyak informasi cenderung sengketa, konflik, dan lain sebagainya.
“Sedangkan kegiatan positif perkebunan tidak pernah terlihat,”kata Juliansyah.
Sejauh ini, lanjut Juliansyah, mereka jarang sekali menerima informasi mengenai perusahaan perkebunan dan sejenisnya yang melakukan kegiatan CSR dan lain sebagainya.
Jika kondisi ini terlalu lama dibiarkan, akibatnya membuat citra investasi itu kurang baik di mata masyarakat, ujar Juliansyah. (*)