Pria yang Bunuh Guru di Sekolah Dasar Terancam Hukuman Mati

oleh -
Terdakwa kasus
Ilustrasi

Bandung | REALITAS – Nono (50), pria yang membunuh mantan istrinya sendiri, Ati Rohaeni (49) di halaman SDN 032 Tilil di Jalan Puyuh, Kelurahan Sadangserang, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Senin (7/2/2022) pagi terancam dijatuhi hukuman mati.

Kapolsek Coblong, Kompol Nanang Sukmawijaya, mengatakan penusukan yang dilakukan pelaku pada Senin pagi itu, diduga kuat bukan tindakan spontan.

“Berdasarkan fakta-fakta dan keterangan para saksi, kuat dugaan pembunuhan ini memang direncanakan,” ujarnya saat ditemui pada gelar perkara kasus tersebut di Mapolrestabes Bandung, Selasa (8/2/2022).

BACA JUGA:   Dukung Penuh Tim Pesparawi Kalteng

Sebelum kejadian, ujar Nanang, pelaku bahkan sempat nongkrong sambil minum kopi di warung sambil menunggu korban.

Saat korban datang, pelaku langsung mengikutinya hingga ke halaman sekolah, lalu menusuknya.

“Satu tusukan di perut bagian kiri, lukanya sembilan sentimeter dekat dengan jantung,” ujarnya.

Nanang juga mengatakan, tersangka menusuk korban dengan menggunakan tangan kirinya, sementara saat yang sama tangan kanannya mengunci leher korban.

BACA JUGA:   Gempa M 6,5 Guncang maluku Barat Daya

“Tersangka kami jerat dengan Pasal 340 KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati atau penjara seumur hidup,” ujarnya.

Ditemui saat gelar perkara di Mapolrestabes Bandung, kemarin, Nono mengaku melakukan penusukan karena terdorong rasa cemburu.

Ia cemburu karena menduga mantan istrinya itu menjalin hubungan dengan orang lain.

Padahal, menurut Nono, mereka sudah sepakat akan rujuk.

“Dia berselingkuh. Perselingkuhan antara guru dengan guru,” ujarnya.

BACA JUGA:   Hujan Guyur Wilayah Malinau Hingga Banjir

Nono juga membantah bahwa penusukan itu ia lakukan karena sakit hati tidak dilibatkan dalam pernikahan anak bungsu mereka.

“Bukan, bukan karena itu. Kami justru sudah mau rujuk, justru dia (korban) yang ngajak [rujuk],” ujarnya.

Nono mengaku, pisau yang ia pakai untuk menusuk mantan istrinya adalah pisau yang ditemukannya di warung.

“Saya nemu pisaunya di gerobak, saya pegang, spontan saja,” ujarnya.

Sumber : tribun

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.