SAMPIT | Realitas – Puluhan sopir truk mengeluh dan mengadukan nasip mereka ke DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) lantaran 2 minggu tidak bisa bekerja lantaran adanya penertiban izin galian c.
Selama 2 minggu mereka menganggur tidak tahu apa yang bisa mereka kerjakan, karena tidak ada satupun pengusaha galian C yang berani beroperasi lantaran tidak mengantongi izin operasional pertambangan.
Selama 2 minggu ini pula mereka ikat pinggang, guna mengirit biaya hidup keluarga yang mesti dipenuhi dalam sehari-hari.
Mereka menemui Pimpinan DPRD Kotim meminta agar mereka bisa bekerja kembali. Namun jika tidak membuahkan hasil maka mereka akan melakukan aksi demo.
Salah satu perwakilan dari sopir bernama Suwandi mengatakan mereka sudah tidak bekerja selama 2 minggu ini. Tidak ada material yang bisa mereka angkut salah satunya juga adalah galian C yang ada di Jalan Jenderal Sudirman.
“Sudah 2 minggu tidak bekerja, kami berharap ada solusi dari pemerintah daerah untuk kami ini,” katanya.
Dengan liburnya para sopir belakangan ini, karena adanya ketakutan dari para pengusaha galian C di kawasan Sudirman tersebut.
Galian C berupa tanah urug dan pasir merupakan hasil penambangan yang dilakukan di areal tersebut. Sayangnya para pengusaha atau pemilik lokasi tidak mengantongi izin dalam berusaha.
“Padahal kami tidak tahu apakah itu ada izin atau tidak, kami hanya mengambil upah untuk mengangkut saja,” jelasnya.
Begitu juga dengan Susno sopir lainnya, mengakui mereka bekerja sebagai sopir ini hanya untuk menggantungkan hidup. Ada banyak pihak yang menggantungkan hidupnya dari sektor usaha galian C ini.
Mulai dari tukang urug, sopir, tukang bangunan dan lain sebagainya. Semenjak adanya penutupan aktivitas galian C itu membuat mereka menjadi pengangguran.
Warso sopir lainnya juga mengaku khawatir dengan adanya sesekali operasi dari aparat untuk penertiban. Dia pernah mengalami kejadian buruk, ketika mengambil tanah urug bersamaan dengan adanya penangkapan. Maka pada saat itu juga sempat diperiksa.
Mereka menekankan agar ada solusi dari pemerintah, untuk itu mereka akan melakukan aksi besar-besaran dengan parkir truk masal rencananya, Selasa, 23 November 2021 di Jalur Sudirman lantaran tidak bisa bekerja tersebut.
[Misnato].